Setelah luka diobati, tahap selanjutnya adalah penyembuhan luka pada kulit kita. Penyembuhan luka adalah proses yang dialami kulit saat memperbaiki kerusakan akibat luka. Ada tiga jenis utama penyembuhan luka, bergantung pada pengobatan dan jenisnya yakni penyembuhan luka primer, sekunder, dan tersier.
Setelah luka diobati, tahap selanjutnya adalah penyembuhan luka pada kulit kita. Penyembuhan luka adalah proses yang dialami kulit saat memperbaiki kerusakan akibat luka. Ada tiga jenis utama penyembuhan luka, bergantung pada pengobatan dan jenisnya yakni penyembuhan luka primer, sekunder, dan tersier.
Jenis-Jenis Luka
Ada beberapa jenis luka, bergantung pada sumber luka dan penyebabnya. Jenisnya pun menentukan cara dokter merawat luka tersebut.
Luka tertutup adalah luka yang tidak merusak permukaan kulit tetapi menyebabkan kerusakan jaringan di bawahnya, salah satu contohnya adalah memar. Adapun luka terbuka (open wound) dapat merusak permukaan kulit dan dapat merusak jaringan di bawahnya.
Beberapa jenis luka terbuka (open wound) meliputi:
- Abrasi: Luka ini akibat kulit tergesek permukaan yang keras.
- Laserasi: Luka dalam yang disebabkan benda tajam, seperti pisau, atau ujung benda yang tajam.
- Tusukan: Lubang kecil pada kulit namun dalam yang disebabkan benda panjang dan runcing, seperti paku.
- Luka bakar: Luka yang terjadi karena adanya kontak antara kulit dan api, sumber panas yang kuat, suhu dingin yang parah, bahan kimia tertentu, atau listrik.
- Avulsi: Mengacu pada kulit atau jaringan yang robek sebagian atau seluruhnya.
Jenis-Jenis Luka
Semua luka melalui proses penyembuhan yang berbeda, mulai dari reaksi awal luka hingga tahap akhir terbentuknya kulit baru. Luka ringan, seperti luka tanpa kerusakan jaringan yang luas atau infeksi, membutuhkan waktu sekitar 4–6 minggu untuk sembuh. Namun, untuk jaringan parut butuh waktu lebih lama untuk terbentuk dan sembuh. Jaringan parut tidak akan pernah kembali pulih 100%, tetapi bisa sembuh sekitar 80% sekitar 11-14 minggu.
Bagian berikut menjelaskan proses penyembuhan luka secara lebih rinci:
- Fase hemostasis
Fase hemostasis muncul saat cedera terjadi dan merupakan respons pertama dari tubuh. Luka menyebabkan darah dan cairan lain keluar dari tubuh. Tubuh lalu merespons dengan mencoba menghentikan aliran darah ini.
Pembuluh darah yang terkena akan menyempit untuk mengurangi aliran darah. Beberapa penelitian mencatat trombosit dalam darah mulai menggumpal di dekat luka terbuka, membentuk jaringan fibrin. Sel darah itu lalu akan mengentalkan darah di area sekitar untuk membantu menghentikan perdarahan.
Gumpalan yang baru terbentuk ini juga mencegah kuman masuk ke tubuh. Juga, mengembalikan fungsi kulit, menghalangi kotoran dan agen berpotensi infeksius lainnya sehingga penyembuhan dapat dimulai.
Trombosit kemudian melepaskan bahan kimia yang mengingatkan sel di sekitarnya untuk memulai proses selanjutnya dan menyembuhkan luka.
- Fase inflamasi
Pada tahap ini, pembersihan dan penyembuhan area kulit dimulai. Biasanya ada beberapa peradangan di daerah tersebut karena sel-sel kekebalan menuju ke jaringan yang rusak. Sel darah putih memasuki area tersebut untuk mulai membersihkan luka dan mengeluarkan kotoran dari tubuh.
- Fase proliferative
Fase proliferatif penyembuhan luka terjadi saat luka sudah stabil. Fokus tubuh selama tahap ini adalah menutup luka, membuat jaringan baru, dan memperbaiki pembuluh darah yang rusak di area tersebut. Ini terjadi dalam empat proses berbeda:
- Epitelisasi: Proses pembuatan jaringan kulit baru di berbagai lapisan kulit yang rusak.
- Angiogenesis: Pembentukan pembuluh darah baru di area penyembuhan luka.
- Pembentukan kolagen: Pembentukan kekuatan di jaringan luka.
- Kontraksi: Penyempitan ukuran dan penutupan area luka.
- Fase renovasi
Selama fase renovasi, luka dalam sebagian besar sembuh. Prosesnya beralih ke pembuatan kulit yang kuat untuk menggantikan jaringan sementara di area tersebut.
Beberapa penelitian mencatat bahwa proses ini terjadi sekitar 2 atau 3 minggu setelah cedera dan dapat berlangsung selama 1 tahun atau lebih. Ini adalah fase penyembuhan jaringan parut aktif.
Tubuh menggantikan jaringan granular sementara dari luka awal dengan jaringan parut yang lebih kuat. Seiring berjalannya waktu, jaringan parut mengalami peningkatan konsentrasi kolagen yang membuatnya semakin kuat.
Jika Anda memiliki luka kulit besar, terutama luka dengan jahitan, tanyakan kepada dokter Anda untuk instruksi perawatan yang tepat. Selalu periksa ke dokter jika terjadi luka dalam, mengeluarkan banyak darah atau menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau hangat. Harap dicatat bahwa, meskipun disusun dengan sangat hati-hati, tip dan saran yang diberikan di situs ini sama sekali tidak menggantikan saran dan pengobatan medis. Jika mengalami atau mencurigai adanya masalah kesehatan, berkonsultasilah dengan dokter. Selalu baca dengan seksama dan ikuti petunjuk penggunaan atau brosur produk Hansaplast.