Image

Seperti Apa Tanda-tanda Luka Infeksi – .step-tabs figure{ float: none !important; margin: auto !important; }

3 menit Baca
Menampilkan lebih banyak

Luka yang terinfeksi dapat menyebabkan penyakit serius jika tidak ditangani. Dalam banyak kasus, infeksi kulit seperti Staph, strep, atau methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dimulai dari luka terkecil. Bahkan, luka kecil yang tidak perlu dijahit dapat menyebabkan masalah besar jika terinfeksi dan tidak dirawat. Jadi, bagaimana kita bisa mengetahui jika luka terinfeksi?

Tanda-tanda Infeksi

Image

Pembengkakan

Image

Kemerahan

Image

Demam lokal

luka terasa panas dibandingkan daerah sekitarnya

 

Image

Adanya nanah

lukanya mengeluarkan cairan kental dan lengket

 

Jika luka atau goresan terinfeksi, kamu perlu menemui dokter untuk mendapatkan perawatan.

 

Dalam kebanyakan kasus, hanya dokter, asisten dokter, atau perawat yang dapat memberi Anda antibiotik untuk melawan infeksi. Luka terinfeksi yang tidak diobati bisa menjadi masalah serius. Skenario terburuknya adalah luka yang terinfeksi berkembang menjadi infeksi seluruh tubuh (sistemik).

 

Untuk mengetahui apakah luka mengalami infeksi yang lebih parah

Image
  • Demam lebih dari 37 derajat Celcius (diambil secara oral atau rektal): Tidak masalah jika luka terasa panas, tetapi ketika seluruh tubuh mengalami demam itu berarti infeksinya menyebar.
  • Nyeri tubuh: Terutama pada persendian dan area yang tidak berdekatan dengan cedera, ini adalah tanda infeksi yang meluas. Dapat dimengerti jika luka terasa sakit, tetapi yang lainnya tidak boleh ikut sakit.
  • Mual atau diare: Keduanya merupakan indikator bahwa infeksi telah berpindah dari cedera lokal ke sistem tubuh lain (khususnya, sistem gastrointestinal).

Kapan Mengunjungi Dokter?

Image

Jika mengalami luka yang terinfeksi atau mengalami infeksi sistemik, temui dokter. Setelah luka terinfeksi, Anda membutuhkan bantuan dokter. Setelah infeksi teridentifikasi, antibiotik akan diperlukan untuk menghilangkannya. Ada banyak antibiotik yang tersedia dan tentunya akan bekerja pada bakteri yang berbeda pula.

 

Untuk mengetahui obat mana yang tepat untuk situasi yang terjadi, dokter mungkin perlu mengusap luka dengan kasa steril. Kemudian, kasa steril tersebut akan diperiksa secara mikroskopis dan ditempatkan di media kultur untuk mengetahui apakah ada bakteri yang tumbuh.

 

Segera setelah bakteri tumbuh cukup banyak, jenis pastinya akan diidentifikasi. Jika tidak ada bakteri yang tumbuh, sayatan tersebut berarti tidak terinfeksi dan tidak diperlukan antibiotik. Jika ternyata bakteri ditemukan, mereka diuji untuk melihat antibiotik mana yang terbaik untuk membunuh mereka dan menghentikan infeksi.

Pengobatan

Jika dokter, asisten dokter, atau perawat meresepkan antibiotik, minumlah sampai habis. Seringkali, kamu akan mulai merasa lebih baik dalam satu atau dua hari setelah memulai pengobatan antibiotik dan mungkin kamu ingin berhenti meminumnya. Jangan lakukan itu.

 

Meskipun sudah merasa lebih baik, antibiotik belum membunuh semua bakteri. Jika dihentikan, bakteri yang berhasil bertahan beberapa hari pertama antibiotik akan berkembang biak. Ini adalah bakteri yang lebih kuat, dan keturunannya akan jauh lebih tahan terhadap antibiotik tersebut.

Pencegahan: Jagalah Kebersihan

Untuk menghindari luka yang terinfeksi, penting untuk menjaga kebersihan luka saat penyembuhan. Kamu bisa gunakan Hansaplast Spray Antiseptik untuk membersihkan luka dari kotoran dan bakteri serta mencegah infeksi tanpa rasa sakit dan perih. Formula Hansaplast Spray Antiseptik mengandung 0,04% PHMB dan 0.1% Decyl Glucoside Tenside dalam larutan Ringer sehingga efektif melawan kuman dan bakteri (termasuk MRSA), sangat ramah di kulit, serta mendukung penyembuhan luka. Hansaplast Spray Antiseptik juga tidak mengandung alkohol dan iodine, sehingga tidak akan merusak jaringan kulit yang sehat dan tidak memberikan sensasi terbakar, perih, maupun membuat kulit kering. Inilah alasan Hansaplast Spray Antiseptik cocok untuk anak-anak dan kulit sensitif. Tampilan Hansaplast Spray Antiseptik jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah dibawa kemana saja. 

 

Setelah itu, kamu bisa gunakan Hansaplast Salep Luka untuk membantu proses penyembuhan luka 2x lebih cepat* dan membantu mengurangi bekas luka untuk luka baru. Aplikasikan Hansaplast Salep Luka secara rutin hingga luka sembuh secara menyeluruh. Kamu dapat gunakan Hansaplast Salep Luka pada setiap tahap penyembuhan luka.

 

Kamu juga bisa menutup luka dengan Hansaplast Plester Luka. Plester Hansaplast dengan Bacteria Shield membentuk perlindungan untuk menghalang kotoran dan bakteri sehingga mencegah infeksi, yang merupakan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan luka. Dengan kain yang lentur dan berpori dapat membuat kulit leluasa bernapas serta dapat mengikuti pergerakan Anda untuk pemakaian yang nyaman. Selain itu, Hansaplast Plester Luka memiliki bantalan luka yang tidak lengket sehingga plester dapat dilepaskan dengan mudah dan tidak sakit. Tetapi, perlu diingat untuk mengganti plester setiap hari dan mencuci luka dengan dan air atau gunakan Hansaplast Spray Antiseptik.

 

*dibandingkan luka yang tidak dirawat dengan tepat.

 

Produk yang Berhubungan