Image

6 Cara Menenangkan Si Kecil Ketika Harus Berada di Rumah Sakit

6 menit Baca
Menampilkan lebih banyak

Terjatuh, terluka, memar hingga cedera bisa saja membayangi si buah hati saat ia sedang asik mengeksplorasi dunianya. Ketika itu terjadi, anak-anak akan berteriak histeris dan menangis karena merasakan sakit yang membuatnya tak nyaman. Jika lukanya ringan, para orang tua biasanya bisa mengatasinya dengan memberi plester luka, tetapi jika lukanya berat dan harus segera dibawa ke rumah sakit, bagaimana cara kita menenangkan anak-anak agar tidak merasa takut atau khawatir? Berikut 6 langkah yang dapat para orang tua ikuti!


Baca Juga: Perdarahan Luka Membuatmu Panik, Lakukan Cara Berikut untuk Menghentikannya!

1. Dampingi dan Semangati si Kecil

Image

Bagi anak-anak, rumah sakit bisa menjadi tempat yang menakutkan. Bahkan ketika mendengar namanya saja, anak-anak bisa menangis dan meraung untuk tidak dibawa ke sana. Ketika hal ini terjadi, maka Anda harus tetap tenang dan berusaha meyakinkan si kecil bahwa rumah sakit bukanlah tempat yang harus ditakuti.

 

Katakan untuk ‘jangan panik’ dan yakinkan si kecil bahwa ia dapat melalui rasa takutnya. Tetap dampingi si kecil selama perjalanan, perawatan hingga pulang ke rumah. Tunjukkan bahwa Anda mengetahui segala hal yang berguna untuk menyembuhkan mereka. Dengan demikian, si kecil akan percaya dan merasa aman dengan kehadiran Anda meski harus pergi ke tempat yang ia takuti sekalipun.

2. Berikan Obat Pereda Nyeri

Tahukah Anda bahwa rasa sakit yang dialami seseorang bisa membekas dan menjadi trauma? Hal ini juga bisa dialami oleh anak-anak. Oleh karena itu, ketika kecelakaan terjadi pada buah hati, segera berikan obat pereda nyeri yang dijual bebas di apotek untuk si kecil.

 

Namun, Anda mungkin percaya, apabila seseorang diberikan obat pereda rasa nyeri sebelum mendapat perawatan oleh tenaga ahli maka akan sulit bagi para dokter untuk mendiagnosis penyakit si kecil dengan akurat.

 

Menurut Samina Ali, seorang profesor dari Paediatrics and Emergency Medicine, University of Alberta yang dilansir dari The Conversation mengatakan bahwa obat pereda nyeri dosis ringan yang dijual bebas di apotek tidak akan mampu menutupi diagnosis sebuah penyakit yang dialami seseorang.

 

Anda pun berhak meminta obat pereda nyeri kepada tenaga medis ketika anak Anda belum mendapatkannya di rumah sakit. Perawat di IGD bisa memberikan obat pereda nyeri yang dibutuhkan si kecil bahkan sebelum dokter datang melihatnya.

 

3. Tenangkan Anak

Image

Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk membuat anak lebih nyaman secara fisik. Jika anak Anda terluka, memar atau cedera maka ambil es batu dan kompres pada area tubuh yang terluka segera. Hal ini bisa mengurangi pembengkakan juga meringankan rasa sakit yang diterima anak selama perjalanan menuju rumah sakit.

 

Anda juga bisa mengelus-elus si kecil hingga menggendongnya jika perlu untuk agar ia merasa nyaman dan bisa meringankan rasa sakitnya.

4. Alihkan Perhatiannya

Ketika merasakan sakit, anak secara otomatis berteriak dan menangis. Untuk mengalihkan perhatiannya dari rasa sakit yang diderita, para orang tua harus sigap menemukan hal yang menarik untuknya misalnya berbicara mengenai hal lain, meniup gelembung, membaca buku atau mendengarkan musik.

 

Di era teknologi seperti ini, anak-anak mudah tertarik dengan hal-hal seperti bermain video game, gadget atau permainan VR (Virtual Reality). Anda juga bisa mengizinkan mereka bermain dengan gadget mereka untuk mengalihkan fokus mereka.

 

Tak hanya itu, saat ini banyak rumah sakit anak hadir dengan konsep yang lebih ramah anak dan memiliki banyak permainan yang menyenangkan. Di sana, anak Anda juga bisa bertemu dengan anak-anak lain seusianya yang bisa diajak berteman.

 

5. Beri Sedikit Gula untuk Meredakan Rasa Sakit

Image

Gula dalam tubuh bisa mengurangi rasa sakit yang diderita bayi hingga anak-anak. Pada bayi misalnya, 2 mililiter cairan konsentrat gula bisa menenangkan bayi ketika hendak menjalani prosedur medis. Hebatnya, hampir tidak ada efek samping penggunaan sedikit gula pada bayi. Jika Anda ragu untuk memberi gula pada bayi, maka beri ASI sesaat sebelum bayi Anda menjalani prosedur medis juga dapat membantu menenangkan bayi.

6. Buat Rencana Perawatan Luka di Rumah

Image

Untuk perawatan luka dan cedera ringan dan menengah, biasanya anak Anda akan diarahkan untuk mendapatkan perawatan dari rumah saja. Artinya, masa perawatan lanjutan akan berjalan di rumah di mana Anda tidak akan mendapatkan bantuan dari dokter atau perawat.

 

Ketika tiba saatnya putra atau putri Anda pulang, mintalah rencana perawatan apa yang harus Anda lakukan selama di rumah kepada tim medis yang merawat si kecil. Tanyakan, obat apa saja yang digunakan, hal-hal selain pengobatan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Berikut langkah-langkah perawatan luka yang bisa Anda ikut ketika di rumahi:

Pertama, gunakan Hansaplast Spray Antiseptik untuk membersihkan luka dari kotoran dan bakteri serta mencegah infeksi tanpa rasa sakit dan perih. Formula Hansaplast Spray Antiseptik mengandung 0,04% PHMB dan 0.1% Decyl Glucoside Tenside dalam larutan Ringer sehingga efektif melawan kuman dan bakteri (termasuk MRSA), sangat ramah di kulit, serta mendukung penyembuhan luka. Hansaplast Spray Antiseptik juga tidak mengandung alkohol dan iodine, sehingga tidak akan merusak jaringan kulit yang sehat dan tidak memberikan sensasi terbakar, perih, maupun membuat kulit kering. Inilah alasan Hansaplast Spray Antiseptik cocok untuk anak-anak dan kulit sensitif. Tampilan Hansaplast Spray Antiseptik jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah dibawa kemana saja. 

 

Setelah itu, tutup luka dengan Hansaplast Plester Luka. Plester Hansaplast dengan Bacteria Shield membentuk perlindungan untuk menghalang kotoran dan bakteri sehingga mencegah infeksi, yang merupakan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan luka. Dengan kain yang lentur dan berpori dapat membuat kulit leluasa bernapas serta dapat mengikuti pergerakan Anda untuk pemakaian yang nyaman. Selain itu, Hansaplast Plester Luka memiliki bantalan luka yang tidak lengket sehingga plester dapat dilepaskan dengan mudah dan tidak sakit sehingga sangat cocok untuk anak-anak. Tetapi, perlu diingat untuk mengganti plester setiap hari dan mencuci luka dengan dan air atau gunakan Hansaplast Spray Antiseptik.

 

Jika lusa terasa kering, oleskan Hansaplast Salep Luka untuk membantu proses penyembuhan luka 2x lebih cepat* dan membantu mengurangi bekas luka untuk luka baru. Aplikasikan Hansaplast Salep Luka secara rutin hingga luka sembuh secara menyeluruh. Anda dapat gunakan Hansaplast Salep Luka pada setiap tahap penyembuhan luka.

 

Selanjutnya, Anda bisa tanyakan apa yang harus dilakukan kepada tim medis ketika pengobatan pertama yang disarankan tidak berfungsi. Ketahui pula hal-hal yang harus dilakukan agar si kecil bisa segera pulih kembali.

 

Jika memungkinkan, Anda juga bisa meminta penggunaan krim anestesi untuk anak, sebelum dokter melakukan prosedur pada anak. Penggunaan krim anestesi akan membuat kulit mati rasa dan kebal jika digunakan 30 hingga 60 menit sebelum tes darah atau pemasangan infus. Ini dapat mengurangi atau mengelola rasa sakit pada anak

 

Itu dia beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menenangkan si kecil ketika harus ke rumah sakit. Karena setiap anak berharga, maka selalu sediakan peralatan pertolongan pertama di rumah agar kita bisa memberikan perawatan pertama yang tepat untuk si kecil.


Baca Juga: 3 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Saat Mengobati Luka Teriris

Produk yang Berhubungan