Image

Berbagai Nyeri Otot pada Anak dan Cara Penanganannya

4 menit Baca
Menampilkan lebih banyak

Nyeri otot pada anak tidak selalu disebabkan karena atau terbentur benda keras. Ini juga bisa dikarenakan faktor internal dalam tubuh. Dan ini yang seharusnya Anda sebagai orang tua harus perhatikan.

 

Mengapa? Karena terkadang nyeri otot yang dialami oleh anak bisa mengakibatkan hal yang lebih berbahaya. Makanya, pencegahan harus dilakukan. Artinya, langkah pencegahan yang bisa segera meredakan nyeri otot pada anak. 

 

Yang pasti, saat anak mengalami nyeri pada otot, biasanya anak mudah rewel. Ia sering menangis. Ada juga anak yang seperti tidak memiliki semangat untuk beraktivitas. Anda tidak ingin hal ini terjadi, bukan?

 

Untuk itu, Anda perlu memahami hal-hal yang terkait dengan nyeri pada anak. Lalu, Anda bisa tahu juga bagaimana cara penanganan yang tepat. 

 

Baca Juga : Cara Aman Untuk Mengatasi Kram Perut Saat Haid


3 Nyeri Otot pada Anak yang Tidak Boleh Disepelekan

Yang pasti, tidak semua nyeri otot yang anak alami itu terjadi setelah ia jatuh atau terbentur benda keras. Ada kalanya itu disebabkan tiga hal berikut ini:

  1. Leukimia
    Salah satu penyakit yang paling berbahaya adalah leukimia. Ini merupakan penyakit kanker darah yang menyebabkan sel darah putih abnormal. Pasalnya, tubuh memproduksi sel darah putih yang terlalu banyak.

    Sebenarnya, sel darah putih ini sangat diperlukan oleh tubuh. Peran utamanya adalah untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Akan tetapi, ada kondisi di mana sumsum tulang mengalami masalah. Sumsum tulang akhirnya memproduksi sel darah putih yang abnormal. Akibatnya, sel darah putih tersebut terbentuk dalam jumlah yang banyak namun tidak berperan secara maksimal.

    Lalu, apa yang terjadi? Muncul beberapa gejala seperti demam, mimisan, mudah terkena infeksi, dan lain sebagainya. Dan satu hal yang sering dirasakan oleh penderita, yaitu rasa nyeri pada otot.

    Leukimia ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Banyak sekali kasus di mana leukimia diderita oleh anak-anak. Sebagai orang tua, Anda harus mengetahui tanda-tanda leukimia sehingga Anda bisa melakukan tindakan cepat jika tanda tersebut muncul.




  2. Lyme Disease 

    Penyakit yang satu ini dikenal sebagai penyakit yang disebabkan oleh gigitan kutu. Penderita terinfeksi bakteri yang dinamakan dengan bakteri Borrelia burgdorferi. Mungkin Anda pernah melihat anak tiba-tiba demam yang disertai dengan bintik merah di kulit yang terlihat seperti gigitan. Ada kemungkinan inilah yang disebut dengan Lyme Disease.

    Selain demam, penyakit ini juga biasanya ditandai dengan rasa nyeri otot pada anak. Menurut medis, nyeri ini jika tidak segera ditangani bisa saja menyebabkan kelumpuhan pada wajah.



  3. Rematik

    Rematik identik dengan penyakit orang-orang yang sudah berusia tua. Faktanya, tidak jarang juga anak-anak terkena rematik. Dalam dunia medis, ini sering disebut dengan juvenile idiopathic arthritis, nyeri otot pada anak usia 17 tahunan.

    Tidak ada yang tahu persis apa yang penyebabnya. Hanya saja, gejala yang paling sering terjadi adalah rasa nyeri yang luar biasa pada bagian lutut. Ini menyebabkan anak tidak bisa bergerak dengan bebas. Selain itu, bisa juga terlihat kemerah-merahan dan bengkak pada bagian tubuh yang terasa nyeri.

Dari penjelasan tersebut, Anda sudah tahu kan tidak semua nyeri yang dialami anak disebabkan jatuh atau terkena benda keras. Lalu, Anda juga harus tahu bagaimana cara penanganannya yang tepat. 

 

Baca Juga : Cara Cerdas Meredakan Nyeri Otot

Perlukah Membawa Anak ke Dokter?

Sebenarnya, jika anak hanya merasakan nyeri pada otot, Anda tidak perlu membawa anak ke dokter. Namun, jika nyeri tersebut menyebabkan anak susah bergerak atau disertai dengan tanda lainnya, sebaiknya Anda ajak anak konsultasi dengan dokter.

Akan tetapi, jika nyeri tidak begitu parah, ada hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakan atau mengurangi rasa nyeri pada otot anak. Misalnya Anda rendam bagian tubuh anak yang terasa nyeri. Atau akan lebih baik jika Anda ajak anak berendam air hangat. Ini akan sangat membantu membuat otot yang tegang rileks.

Selain itu, Anda bisa tempelkan koyo pereda nyeri, Hansaplast Koyo Hangat yang bisa dibeli di Toko Hansaplast. Koyo ini tidak terlalu panas untuk anak-anak. koyo ini mampu meredakan otot yang tegang sehingga nyeri yang anak rasakan berangsur hilang. Rasa hangat dari koyo membantu meredakan nyeri dengan cara melancarkan peredaran darah.

Di sisi lain, Anda juga harus mengatur jadwal anak. Ketika ada keluhan nyeri pada otot, jangan biarkan anak terlalu banyak beraktivitas fisik. Apalagi aktivitasnya membuat badannya lelah seperti bermain sepakbola. 

 

Selama rasa nyeri masa dirasakan, ada baiknya Anda tawarkan alternatif permainan lainnya yang lebih ringan. Misalnya saja ajak anak jalan santai di alun-alun. Atau Anda ajak berendam di kolam renang. Olahraga ringan akan membantu otot kembali ke kondisi normal. 

 

Jika hal semacam itu sudah Anda lakukan tapi rasa nyeri tidak kunjung hilang, ada baiknya Anda segera konsultasi dengan dokter. Karena ada kemungkinan faktor lainnya yang menyebabkan nyeri otot pada anak. Yang pasti, sebelumnya Anda sudah melakukan tindakan yang bisa meredakan atau setidaknya mengurangi rasa nyeri pada otot anak. Karena tindakan tersebut, semoga saja rasa nyeri yang anak alami tidak semakin parah.

 

Baca Juga : Cara Cerdas Meredakan Nyeri Otot


Produk yang Berhubungan