Bagian berikut menjelaskan proses penyembuhan luka secara lebih rinci:
- Fase hemostasis
Fase hemostasis muncul saat cedera terjadi dan merupakan respons pertama dari tubuh. Luka menyebabkan darah dan cairan lain keluar dari tubuh. Tubuh lalu merespons dengan mencoba menghentikan aliran darah ini.
Pembuluh darah yang terkena akan menyempit untuk mengurangi aliran darah. Beberapa penelitian mencatat trombosit dalam darah mulai menggumpal di dekat luka terbuka, membentuk jaringan fibrin. Sel darah itu lalu akan mengentalkan darah di area sekitar untuk membantu menghentikan perdarahan.
Gumpalan yang baru terbentuk ini juga mencegah kuman masuk ke tubuh. Juga, mengembalikan fungsi kulit, menghalangi kotoran dan agen berpotensi infeksius lainnya sehingga penyembuhan dapat dimulai.
Trombosit kemudian melepaskan bahan kimia yang mengingatkan sel di sekitarnya untuk memulai proses selanjutnya dan menyembuhkan luka.
- Fase inflamasi
Pada tahap ini, pembersihan dan penyembuhan area kulit dimulai. Biasanya ada beberapa peradangan di daerah tersebut karena sel-sel kekebalan menuju ke jaringan yang rusak. Sel darah putih memasuki area tersebut untuk mulai membersihkan luka dan mengeluarkan kotoran dari tubuh.
- Fase proliferatif
Fase proliferatif penyembuhan luka terjadi saat luka sudah stabil. Fokus tubuh selama tahap ini adalah menutup luka, membuat jaringan baru, dan memperbaiki pembuluh darah yang rusak di area tersebut. Ini terjadi dalam empat proses berbeda:
- Epitelisasi: Proses pembuatan jaringan kulit baru di berbagai lapisan kulit yang rusak.
- Angiogenesis: Pembentukan pembuluh darah baru di area penyembuhan luka.
- Pembentukan kolagen: Pembentukan kekuatan di jaringan luka.
- Kontraksi: Penyempitan ukuran dan penutupan area luka.
- Fase renovasi
Selama fase renovasi, luka dalam sebagian besar sembuh. Prosesnya beralih ke pembuatan kulit yang kuat untuk menggantikan jaringan sementara di area tersebut.
Beberapa penelitian mencatat bahwa proses ini terjadi sekitar 2 atau 3 minggu setelah cedera dan dapat berlangsung selama 1 tahun atau lebih. Ini adalah fase penyembuhan jaringan parut aktif.
Tubuh menggantikan jaringan granular sementara dari luka awal dengan jaringan parut yang lebih kuat. Seiring berjalannya waktu, jaringan parut mengalami peningkatan konsentrasi kolagen yang membuatnya semakin kuat.
Jika Anda memiliki luka kulit besar, terutama luka dengan jahitan, tanya kepada dokter untuk instruksi perawatan yang tepat. Selalu periksa ke dokter jika terjadi luka dalam, mengeluarkan banyak darah atau menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau hangat. Harap dicatat bahwa, meskipun disusun dengan sangat hati-hati, tip dan saran yang diberikan di situs ini sama sekali tidak menggantikan saran dan pengobatan medis. Jika mengalami atau mencurigai adanya masalah kesehatan, berkonsultasilah dengan dokter. Selalu baca dengan seksama dan ikuti petunjuk penggunaan atau brosur produk Hansaplast.