Chat with Hansaplast
Cegah Infeksi pada Luka dengan Rangkaian Produk Rutin Hansaplast

Cegah Infeksi pada Luka dengan Rangkaian Produk Rutin Hansaplast

7 menit Baca
Menampilkan lebih banyak

Jangan remehkan luka karena bisa menyebabkan infeksi pada kulit. Namun, sebagai pertolongan pertama mencegah infeksi pada luka kecil dan ringan, Anda bisa gunakan rangkaian produk Hansaplast seperti, Hansaplast Spray Antiseptik, Hansaplast Salep Luka, dan Hansaplast Plester Luka.

Luka pada Kulit Harus Segera Ditangani agar Tidak Terjadi Infeksi

Luka pada kulit kita bisa terjadi kapanpun dan dimanapun. Entah itu luka besar maupun luka gores sekalipun, harus segera ditangani karena berpotensi membuat kulit Anda terinfeksi. Untuk pertolongan pertama terhadap luka agar tidak terinfeksi, Anda bisa menggunakan rangkaian produk Hansaplast.

Namun, bagaimana cara kita mengetahui apakah kulit kita sudah terinfeksi atau tidak? Dan bagaimana penanganan yang tepat?

 

Seperti dikutip dari situs Webmd.com, yang dimaksud dengan infeksi kulit adalah kondisi saat kulit kita terinfeksi kuman seperti bakteri, virus, atau jamur dan terkadang jaringan dalam di bawahnya. Dalam beberapa kasus, kondisi itu disebabkan parasit yang menyerang kulit. Anda pun bisa terinfeksi setiap kali kulit Anda rusak, baik karena luka, tato, tindik, tusukan, sengatan, maupun gigitan.

Beberapa infeksi biasanya terjadi di permukaan kulit, tapi bisa saja menjadi semakin parah dan menyebar ke lapisan kulit bawahnya. Anda memang bisa menangani luka sendiri di rumah sebagai pertolongan pertama, seperti menggunakan rangkaian produk Hansaplast, tetapi ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk segera menemui dokter untuk kondisi yang lebih serius.

Jadi bagaimana ciri luka yang sudah terinfeksi dan harus segera mendapatkan perawatan medis? Berikut cirinya:

  1. Ada nanah atau cairan keluar dari luka.

  2. Kulit di sekitar luka menjadi kemerahan.

  3. Ada garis merah yang mengalir dari luka ke arah jantung Anda.

  4. Muncul jerawat atau kerak kekuningan di atasnya.

  5. Luka yang terlihat seperti lecet.

  6. Rasa nyeri semakin parah setelah beberapa hari.

  7. Pembengkakan yang semakin parah setelah beberapa hari

  8. Demam

  9. Luka tak kunjung sembuh setelah 10 hari.

Memang sulit untuk membedakan antara infeksi dan eczema, khususnya pada anak-anak. Orang yang memiliki eczema kerap mengalami infeksi kulit karena kuman akan mudah masuk ke luka yang terbuka. Namun, jika perawatan eczema tidak berhasil atau luka semakin parah, itu bisa saja menandakan adanya infeksi.

Kapan harus menemui dokter?

Anda sebaiknya segera menemui dokter atau ke rumah sakit bila merasa mengalami infeksi yang disertai gejala seperti berikut:

1. Anda mengalami demam 38 derajat Celcius atau lebih tinggi.

2. Anda merasa sangat kesakitan.

3. Kemerahan atau bengkak menyebar.

Kulit menjadi merah dan bengkak di sekitar luka adalah hal yang normal, terutama jika Anda dijahit. Beberapa rasa sakit itu normal, tetapi rasa sakit itu akan mulai hilang setelah hari kedua. Jika Anda melihat nanah, cairan, atau kerak, hubungi dokter dalam waktu 24 jam.

Lalu, apa sih penyebab dari infeksi kulit ini? Infeksi kulit biasanya disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus. Ciri kulit yang terinfeksi biasanya bisa berupa:

a. Bisul

Ini adalah jenis infeksi kulit yang paling umum. Biasanya disebabkan bakteri Staphylococcus. Bisul berupa kantong nanah yang terbentuk di atas folikel rambut atau kelenjar minyak sehingga kulit Anda menjadi merah dan bengkak. Jika bisul pecah, sangat mungkin nanah akan keluar.

 

b. Impetigo

Ruam yang menular ini biasanya muncul sebagai lepuh dengan kerak berwarna madu. Biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus atau Streptococcus.

 

c. Selulitis

Infeksi bakteri ini tumbuh di lapisan kulit Anda yang paling dalam. Kondisi ini menyebabkan kulit menjadi kemerahan, bengkak, dan luka di permukaan dan bisa menyakitkan.

 

d. Kurap

Kondisi ini tidak ada hubungannya dengan cacing. Bentuknya biasanya berupa ruam yang melingkar. Bintik-bintik tersebut juga memiliki batas yang sedikit menonjol dan warnanya lebih gelap. Infeksi jamur ini bisa muncul di mana saja di tubuh Anda. Gatal di kaki dan selangkangan bisa merupakan salah satu jenis kurap.

 

e. MRSA

Infeksi bakteri ini bisa berbahaya karena resisten terhadap beberapa antibiotik. Itu berarti antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi Staphylococcus tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Ruam biasanya muncul sebagai benjolan merah yang menyakitkan yang terlihat seperti jerawat atau gigitan laba-laba. Kulit mungkin terasa hangat saat disentuh dan Anda mungkin mengalami demam. Infeksi kulit ini biasanya terjadi bagi mereka yang kerap melakukan aktivitas lama di tempat ramai seperti sekolah, barak militer, dan panti jompo.

 

d. Eksim

Eksim adalah kondisi kulit yang mencakup dermatitis atopik, dermatitis kontak, dermatitis seboroik, dan lainnya yang meradang dan membuat kulit menjadi kering. Penderita eksim mungkin mengalami ruam merah, rasa gatal yang parah, kulit menebal, atau bersisik. Eksim dapat melemahkan pelindung kulit dan memungkinkan bakteri dan kuman lain yang hidup di kulit masuk lebih dalam, yang dapat menyebabkan lebih banyak infeksi dari bakteri seperti Staphylococcus dan virus seperti herpes.

Untuk mendiagnosis infeksi kulit, dokter akan memulai dengan melihat area yang terkena dan benjolan atau luka apapun. Mereka mungkin juga bertanya tentang gejala Anda. Karena infeksi kulit dapat disebabkan berbagai jenis kuman, Anda mungkin memerlukan tes laboratorium untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter akan mengumpulkan sampel nanah, cairan, atau kerokan kulit lalu mengirimkannya ke laboratorium untuk pengujian lebih lanjut. Dengan begitu, dokter akan bisa menentukan pengobatan yang tepat.

Jika Anda memang terkena infeksi, dokter akan meresepkan obat tergantung dari jenis infeksinya, sebagai berikut:

  • Antibiotik melawan infeksi bakteri.

  • Antivirus mengobati infeksi virus.

  • Krim, salep, bubuk, atau pil antijamur dapat mengobati infeksi jamur.

Setiap kerusakan pada kulit juga dapat menyebabkan infeksi tetanus. Tanyakan kepada dokter untuk mengetahui apakah Anda memerlukan suntikan penguat tetanus. Anda harus mendapatkan penguat tetanus setiap 10 tahun.


Pencegahan Infeksi Kulit

Mencuci tangan merupakan salah satu langkah penting mencegah infeksi pada kulit. Gunakan sabun dan air hangat untuk menggosok tangan selama 20 detik lalu bilas dan keringkan dengan handuk bersih atau tisu. Gunakan hand sanitizer (cairan pembersih tangan) jika tidak ada sabun dan air di dekat Anda.

Jika Anda seorang atlet atau sering pergi ke gym, gunakan handuk bersih sebagai pembatas antara kulit Anda dan permukaan alat kebugaran atau bangku ruang ganti. Bersihkan juga peralatan gym sebelum dan sesudah Anda menggunakannya dengan tisu atau kain. Kemudian mandi dan cuci pakaian serta handuk Anda setelah setiap kali latihan.

Image

Jika Anda memiliki luka kecil atau kerusakan pada kulit Anda, jagalah agar tetap bersih. Gunakan Hansaplast Spray Antiseptik untuk membersihkan luka dari kotoran dan bakteri serta mencegah infeksi tanpa rasa sakit dan perih. Formula Hansaplast Spray Antiseptik mengandung 0,04% PHMB dan 0.1% Decyl Glucoside Tenside dalam larutan Ringer sehingga efektif melawan kuman dan bakteri (termasuk MRSA), sangat ramah di kulit, serta mendukung penyembuhan luka. Hansaplast Spray Antiseptik juga tidak mengandung alkohol dan iodine, sehingga tidak akan merusak jaringan kulit yang sehat dan tidak memberikan sensasi terbakar, perih, maupun membuat kulit kering. Inilah alasan Hansaplast Spray Antiseptik cocok untuk anak-anak dan kulit sensitif. Tampilan Hansaplast Spray Antiseptik jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah dibawa kemana saja.

 

Setelah itu, kamu bisa gunakan Hansaplast Salep Luka untuk membantu proses penyembuhan luka 2x lebih cepat* dan membantu mengurangi bekas luka untuk luka baru. Aplikasikan Hansaplast Salep Luka secara rutin hingga luka sembuh secara menyeluruh. Kamu dapat gunakan Hansaplast Salep Luka pada setiap tahap penyembuhan luka.

 

Selanjutnya, tutup luka dengan Hansaplast Plester Luka. Plester Hansaplast dengan Bacteria Shield membentuk perlindungan untuk menghalang kotoran dan bakteri sehingga mencegah infeksi, yang merupakan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan luka. Dengan kain yang lentur dan berpori dapat membuat kulit leluasa bernapas serta dapat mengikuti pergerakan Anda untuk pemakaian yang nyaman. Selain itu, Hansaplast Plester Luka memiliki bantalan luka yang tidak lengket sehingga plester dapat dilepaskan dengan mudah dan tidak sakit. Untuk area luka yang lebih luas, Anda bisa gunakan Hansaplast Plester Luka Besar. Tetapi, perlu diingat untuk mengganti plester setiap hari dan mencuci luka dengan dan air atau gunakan Hansaplast Spray Antiseptik.

 

*dibandingkan luka yang tidak dirawat dengan tepat.

 

Jika Anda memiliki luka kulit besar, terutama luka dengan jahitan, tanyakan kepada dokter Anda untuk instruksi perawatan yang tepat. Selalu periksa ke dokter jika terjadi luka dalam, mengeluarkan banyak darah atau menunjukkan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau hangat. Harap dicatat bahwa, meskipun disusun dengan sangat hati-hati, tip dan saran yang diberikan di situs ini sama sekali tidak menggantikan saran dan pengobatan medis. Jika mengalami atau mencurigai adanya masalah kesehatan, berkonsultasilah dengan dokter. Selalu baca dengan seksama dan ikuti petunjuk penggunaan atau brosur produk Hansaplast.

 

Baca Juga: Perawatan Tepat untuk Mengobati Bisul yang Mengganggu

Produk yang Berhubungan