Image

Perdarahan Luka Membuatmu Panik, Lakukan Cara Berikut untuk Menghentikannya

5 menit Baca
Menampilkan lebih banyak

Adanya perdarahan luka ringan atau berat harus segera diatasi. Karena jika kondisinya merupakan perdarahan berat, dapat menyebabkan syok dan kondisi terburuk dapat membahayakan nyawa.

 

Jika perdarahan luka berat tidak bisa diatasi sendiri, segera cari bantuan medis terdekat. Jika masih bisa diusahakan, lakukanlah langkah-langkah berikut untuk mengatasi perdarahan luka terbuka.


Baca Juga: 5 Cara Menenangkan Anak Saat Terluka atau Cedera

Tekan luka

Perdarahan luka terbuka akan berhenti saat kamu menutup dan menekannya. Gunakan Hansaplast Kasa Steril untuk menekan luka terbuka. Tekanan langsung akan membuat darah menggumpal sehingga akan memulai proses penyembuhan, dan menghentikan perdarahan.

 

Jika kain kasa sudah dipenuhi dengan darah, tambahkan lapisan lain. Jangan lepas tekanan sampai perdarahan berhenti.

Tinggikan posisi

Jika perdarahan luka terbuka terjadi di area tangan, sambil menekan luka, cobalah untuk memposisikan tangan lebih tinggi dari posisi jantungmu. Karena dengan meninggikan luka akan memperlambat aliran darah.

 

Ini tidak hanya di tangan, luka di mana saja, jika memungkinkan untuk diposisikan lebih tinggi dari jantung, segera ubah posisi. Ingat, luka harus berada lebih tinggi dari posisi jantung dan harus terus menekan luka secara langsung.

Menentukan titik tekanan

Apabila perdarahan masih terus terjadi, coba untuk menekan titik-titik pembuluh darah, karena akan memengaruhi jumlah darah yang keluar. Bahkan, bisa langsung menghentikan perdarahan.

 

Berikut beberapa titik pembuluh darah yang bisa membantu menghentikan perdarahan luka:

  • Arteri brakialis: posisinya di lengan antara bahu dan siku.

  • Arteri femoralis: area di sepanjang garis bikini.

  • Arteri poplitea: di belakang lutut.

Apakah perlu menggunakan tourniquet untuk mengatasi perdarahan luka terbuka?

Image

Mungkin kamu mulai panik jika perdarahan yang tak kunjung berhenti. Saat itu kamu mungkin akan mempertimbangkan penggunaan tourniquet. Di mana tourniquet dapat membantu menghentikan perdarahan.

 

Tapi ternyata, penggunaan tourniquet tidak disarankan jika tidak benar-benar memahami cara penggunaannya. Karena penggunaan tourniquet yang tidak tepat justru dapat berpotensi merusak seluruh lengan atau kaki.

 

Menggunakan tourniquet hanya disarankan untuk kondisi yang benar-benar darurat, di mana pilihannya harus menggunakan bantuan tourniquet atau kondisi bisa mengancam jiwa.

Karena penggunaan tourniquet harus menggunakan kain yang berbahan tidak lentur seperti kain linen. Kamu butuh mengencangkannya dengan tepat.

 

Jika perdarahan luka terbuka masih terjadi saat kamu memasang tourniquet, tandanya kamu masih harus mengencangkannya.

 

Saat terpaksa memasang tourniquet pun kamu harus mencatat waktu pemasangan, untuk memantau waktu efektif dari tourniquet.

Tips untuk menghentikan perdarahan luka terbuka dan cara mengobati lukanya

Jika perdarahan masih bisa dikontrol, jangan lupa untuk merawat luka setelah perdarahan berhenti. Berikut tips-tips yang perlu kamu lakukan saat mengalami perdarahan luka terbuka.

1. Menghentikan perdarahan

Image

  • Seperti yang sudah disebutkan di atas, langsung beri tekanan pada area luka.

  • Gunakan Hansaplast Kasa Steril dan tekan luka sampai perdarahan berhenti.

  • Setelah perdarahan berhenti, cuci tangan sebelum mengobati luka.

2. Membersihkan luka

Image
  • Setelah perdarahan berhenti, saatnya membersihkan luka dengan air atau kamu bisa gunakan Hansaplast Spray Antiseptik. Hansaplast Spray Antiseptik membantu kamu untuk membersihkan luka dari kotoran dan bakteri serta mencegah luka dari infeksi tanpa rasa sakit dan perih. 

    Formula Hansaplast Spray Antiseptik mengandung 0,04% PHMB dan 0.1% Decyl Glucoside Tenside dalam larutan Ringer sehingga efektif melawan kuman dan bakteri (termasuk MRSA), sangat ramah di kulit, serta mendukung penyembuhan luka. Para expert juga menyatakan “PHMB lebih baik dibandingkan povidone-iodine dan dinyatakan sebagai pilihan antiseptik untuk perawatan luka akut dan luka kronis” (Consensus on Wound Antiseptics: Update 2018 in Skin Pharmacology and Physiology). Hansaplast Spray Antiseptik juga tidak mengandung alkohol dan iodine, sehingga tidak akan merusak jaringan kulit yang sehat dan tidak memberikan sensasi terbakar, perih, maupun membuat kulit kering. Inilah alasan Hansaplast Spray Antiseptik cocok untuk anak-anak dan kulit sensitif.

    Selain itu, tampilan Hansaplast Spray Antiseptik jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan mudah dibawa kemana saja.

  • Perlu diingat untuk jangan gunakan pembersih yang mengandung hidrogen peroksida atau alkohol karena dapat merusak jaringan.

3. Merawat luka

Image

  • Setelah luka bersih, pastikan kamu juga mengeringkan area sekitar luka.

  • Apabila luka cenderung kering, kamu dapat mengoleskan Hansaplast Salep Luka untuk membantu proses penyembuhan luka 2x lebih cepat* dan mengurangi bekas luka untuk luka baru. Aplikasikan Hansaplast Salep Luka secara rutin hingga luka sembuh secara menyeluruh. Kamu dapat gunakan Hansaplast Salep Luka pada setiap tahap penyembuhan luka.


    *dibandingkan dengan luka yang tidak dirawat dengan tepat.

  • Lanjutkan dengan menutup luka dengan Hansaplast Plester Luka. Plester Hansaplast dengan Bacteria Shield membentuk perlindungan untuk menghalang kotoran dan bakteri sehingga mencegah infeksi, yang merupakan kondisi yang ideal untuk proses penyembuhan luka. Dengan kain yang lentur dan berpori dapat membuat kulit leluasa bernapas serta dapat mengikuti pergerakan Anda untuk pemakaian yang nyaman. Selain itu, Hansaplast Plester Luka memiliki bantalan luka yang tidak lengket sehingga plester dapat dilepaskan dengan mudah dan tidak sakit.

  • Kamu juga bisa gunakan Hansaplast Sensitive XL/XXL atau Hansaplast Aqua Protect XL/XXL untuk menutup luka berukuran sedang hingga besar. Selain membantu mempercepat penyembuhan, menutup luka juga dapat mencegah infeksi. Terakhir, gantilah plester atau pembalut luka setiap hari maupun bila kondisi pembalut luka basah, serta pastikan tidak ada tanda-tanda infeksi.

 

Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika terlihat keanehan pada luka atau mengalami gejala seperti berikut:

  • Luka menganga dengan ujung bergerigi.

  • Luka di wajah yang terlihat semakin memburuk setelah beberapa hari.

  • Ada kotoran di area luka yang tidak bisa dihilangkan.

  • Adanya tanda infeksi seperti demam, luka bengkak, merah, nyeri, dan bernanah.

  • Area sekitar luka mati rasa.

  • Adanya garis-garis merah di sekitar luka.

  • Luka berupa tusukan benda tajam, dan orang yang terluka belum memperbarui suntikan tetanus dalam lima tahun terakhir, atau sama sekali belum mendapat suntik tetanus dalam 10 tahun terakhir.

Semoga tips ini bisa menjadi bekal kamu, jika mengalami kondisi luka yang tak terduga dan perlu menghentikan perdarahan luka.


Baca Juga: 6 Cara Menenangkan Si Kecil Ketika Harus Berada di Rumah Sakit

Produk Terkait