Chat with Hansaplast
digigit anjing bisa berpotensi terkena rabies

Bahaya Digigit Anjing dan Bagaimana Cara Menanganinya

5 menit Baca
Menampilkan lebih banyak

Luka digigit anjing bisa dikatakan sebagai masalah kesehatan yang serius dan tidak boleh dianggap remeh. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI, hingga April 2023 telah terjadi 31.113 kasus gigitan hewan penular rabies, dengan 11 kasus kematian di Indonesia. 


Hal yang paling  mengkhawatirkan yaitu 95% kasus rabies pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahaya yang ditimbulkan oleh gigitan anjing dan bagaimana cara menanganinya dengan tepat.


Bahaya Digigit Anjing

Gigitan anjing dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, antara lain:

1. Infeksi

Gigitan anjing dapat menyebabkan infeksi serius jika tidak segera diobati. Pasalnya, air liur anjing mengandung berbagai jenis bakteri dan patogen berbahaya. 


Gejala infeksi meliputi kemerahan dan pembengkakan di sekitar gigitan, rasa panas dan nyeri, keluarnya cairan bening atau nanah, pembesaran kelenjar limfa, dan munculnya garis-garis kemerahan yang meluas dari luka gigitan.


2. Rabies

Rabies adalah penyakit mematikan yang menyerang otak dan sistem saraf. Gejala rabies meliputi kelelahan, suhu tubuh dingin, gelisah, sakit kepala, demam tinggi, muntah, hilangnya nafsu makan, insomnia, rasa gatal di sekitar daerah yang terinfeksi, perilaku agresif, dan hydrofobia.

3. Tetanus

Tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk melalui luka terbuka. Gejala tetanus meliputi pembengkakan, nyeri di sekitar luka, sakit kepala, kejang otot, gelisah, demam, otot perut mengeras, dan nyeri pada rahang.

4. Sepsis

Sepsis adalah reaksi tubuh yang berlebihan terhadap infeksi yang menyebar melalui aliran darah. 


Gigitan anjing dapat menjadi sumber infeksi yang menyebabkan sepsis. Gejala sepsis meliputi demam, menggigil, lemah, tingkat kesadaran menurun, tekanan darah menurun, denyut jantung cepat, bercak-bercak pada kulit, dan perdarahan. 


5. Kematian

Jika luka digigit anjing yang terinfeksi tidak segera ditangani, dapat mengakibatkan kematian. Gejala yang mengindikasikan kondisi parah termasuk meningitis, radang otak, radang sumsum tulang, dan infeksi jantung.

Mengingat bahaya-bahaya tersebut, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda tergigit anjing.


Baca Juga: Penyebab Tetanus, Gejala, dan Cara Mengobatinya

 

Pertolongan Pertama pada Luka Digigit Anjing

Gigitan anjing dapat menyebabkan luka yang serius dan berpotensi menimbulkan komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat.  Oleh karena itu, pertolongan pertama yang cepat dan tepat sangat penting untuk mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. 

Berikut adalah langkah-langkah untuk memberikan pertolongan pertama pada luka digigit anjing:


1. Cuci luka bekas gigitan anjing

Untuk menangani luka bekas gigitan anjing dengan benar, penting untuk mengikuti langkah-langkah perawatan sesuai dengan kondisi luka. 


Berikut ini adalah cara membersihkan dan merawat luka, baik jika kulit terluka maupun tidak terluka:

 

  • Jika Kulit Anda Tidak Terluka

Langkah pertama yang sangat penting dalam menangani luka gigitan anjing adalah membersihkan area yang terkena dengan teliti.  Jika kulit tidak terluka, Anda bisa membersihkan langsung area luka dengan air hangat dan sabun antibakteri. Hal ini akan membantu menghilangkan kotoran, air liur anjing, dan bakteri yang mungkin ada di permukaan kulit.

Setelah membersihkan dengan air dan sabun, Anda bisa gunakan Hansaplast Antiseptik Pembersih Luka ke area tersebut. Produk ini efektif dalam membersihkan luka dari kotoran dan bakteri sekaligus mencegah infeksi. Cara menggunakannya pun sangat mudah, Anda hanya perlu menyemprotkan Hansaplast Antiseptik Pembersih Luka dengan jarak sekitar 10cm dari luka.

  • Jika Kulit Anda Terluka

Jika kulit Anda terluka akibat digigit anjing, maka Anda memerlukan penanganan yang lebih intensif.  Pertama-tama, cuci area luka dengan menggunakan sabun antibakteri dan air hangat yang mengalir. Biarkan air mengalir di atas luka untuk memastikan area luka telah bersih menyeluruh.Setelah itu, tekan perlahan area luka untuk membantu membersihkan kuman dan kotoran dari dalam luka. 

Lakukan ini dengan hati-hati untuk menghindari rasa sakit yang berlebihan, ya. Setelah membersihkan dan menekan luka, Anda bisa menggunakan Hansaplast Antiseptik Pembersih Luka ke area yang terluka. 

2. Balut luka dengan kain

tutupi luka gigitan anjing dengan Hansaplast rol plester putih

Setelah membersihkan dan mengobati luka, langkah selanjutnya adalah membalut luka untuk melindungi luka dari kontaminasi. Jika luka gigitan masih berdarah, gunakan kain bersih atau kasa steril dan tekan luka dengan lembut untuk menghentikan perdarahan. Setelah perdarahan berhenti, tutup luka dengan perban atau kasa steril. Pastikan perban cukup besar untuk menutupi seluruh area luka, ya. 

Untuk memastikan perban tetap di tempatnya, gunakan Hansaplast Rol Plester PutihProduk ini memiliki daya rekat yang kuat namun lembut di kulit dan dapat dipotong sesuai dengan ukuran luka. Balut luka dengan hati-hati, jangan terlalu ketat agar tidak menghambat sirkulasi darah.



3. Minum obat pereda nyeri

Digigit anjing bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup mengganggu. Untuk mengurangi rasa sakit ini, Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti paracetamol atau ibuprofen. Meski begitu, tetap ikuti dosis yang dianjurkan pada kemasan atau sesuai petunjuk dokter.

Paracetamol umumnya efektif untuk mengurangi rasa sakit dan demam, sementara ibuprofen memiliki efek anti-inflamasi tambahan yang dapat membantu mengurangi pembengkakan. Pilih obat yang sesuai dengan kondisi Anda dan pastikan tidak ada kontraindikasi dengan kondisi kesehatan atau obat lain yang Anda konsumsi.

Baca Juga: Pertolongan Pertama yang Harus Dilakukan saat Terkena Gigitan Serangga

 

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Meskipun luka gigitan anjing tampak kecil, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah komplikasi yang berbahaya. Namun, ada beberapa kondisi yang mengharuskan Anda untuk segera mendapatkan penanganan medis:

1. Jika luka tetap berdarah meski telah dilakukan penekanan selama 10 menit atau darah mengalir deras dari luka.

2. Jika muncul tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, terasa hangat, atau bernanah.

3. Jika anjing yang menggigit tidak diketahui riwayat vaksinasi rabiesnya.

4. Jika anjing tersebut tampak sakit atau berada di area yang banyak terdapat kasus rabies.

5. Jika Anda belum mendapatkan vaksin tetanus dalam 5 tahun terakhir.

Digigit anjing bukan hanya masalah luka biasa, tetapi dapat menimbulkan komplikasi serius seperti infeksi bakteri, kerusakan saraf dan otot, hingga rabies yang dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, penanganan yang tepat dan cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi tersebut.

Ingatlah untuk selalu membersihkan luka dengan Hansaplast Antiseptik Pembersih Luka dan menutupnya dengan Hansaplast Rol Plester Putih sebagai pertolongan pertama.  Kemudian segera konsultasi ke dokter, terutama jika mengalami tanda-tanda infeksi atau tidak yakin dengan status vaksinasi anjing yang menggigit Anda!

Baca Juga: Cara Mudah Merawat Luka Gores 

 

Artikel yang Berhubungan

Produk Terkait