Chat with Hansaplast
Image

Penyebab Dan Cara Mengobati Bekas Luka Hipertrofik – Bagaimana mencegah jaringan parut yang merupakan bagian dari proses penyembuhan luka dan cara mengurangi munculnya bekas luka hipertrofik.

5 menit Baca
Menampilkan lebih banyak

Mengalami operasi, kecelakaan mobil atau jenis cedera lainnya akan menimbulkan bekas luka. Jika terjadi luka, maka dalam proses penyembuhannya akan muncul jaringan parut sebagai proses dalam penyembuhan. Adanya jaringan parut adalah proses alami yang terjadi dalam penyembuhan. Tidak semua luka menimbulkan bekas luka, hanya luka yang tidak mempengaruhi jaringan kulit yang dapat sembuh tanpa bekas luka. Bekas luka hipertrofik akan muncul di sekitar lapisan kulit atas dan dapat menebal hingga enam bulan. Bekas luka hipertrofik timbul hanya sebatas bagian luka asli saja.

Apa itu bekas luka hipertrofik?

Image

Tubuh akan merespon terhadap cedera atau trauma kulit. Bekas luka hipertrofik merupakan respon abnormal yang diakibatkan cedera atau trauma kulit. Luka yang telah sembuh menjadi rata dan pucat akibat terbentuknya jaringan parut. Bekas luka hipertrofik dapat terjadi karena adanya banyak ketegangan pada luka saat penyembuhan. Daerah luka tersebut dapat terangkat dan menebal.

 

Berwarna merah dan menebal adalah kondisi bekas luka hipertrofik yang kadang-kadang muncul selama beberapa tahun. Hal ini terjadi karena kelebihan kolagen yang dibutuhkan selama proses penyembuhan.

Bekas luka hipertrofik dan keloid

Sama-sama muncul akibat produksi kolagen yang berlebih, namun kolagen yang dihasilkan keloid lebih banyak daripada bekas luka hipertrofik. Perbedaan lainnya adalah kolagen yang dihasilkan hipertrofik terjadi sebatas bekas luka saja, sedangkan keloid dapat terjadi meluas melampaui batas bekas luka aslinya. Bekas luka hipertrofik juga cenderung lebih mudah diobati dibandingkan dengan keloid.

 

Secara umum, bekas luka hipertrofik jarang terbentuk lebih dari empat milimeter di atas kulit, cenderung berwarna merah muda atau merah dan dapat tumbuh di mana saja di tubuh. Sebagai perbandingan, keloid dapat meluas hingga lebih dari empat milimeter dan bisa berwarna merah, ungu atau lebih gelap daripada kulit sekitarnya. Ini biasanya terletak di bahu, dada bagian atas, pipi atau daun telinga (terutama setelah tindikan).

Apa yang menyebabkan bekas luka hipertrofik?

Seperti disebutkan di atas, bekas luka hipertrofik adalah hasil dari ketidakseimbangan kolagen di lokasi luka. Bekas luka hipertrofik adalah komplikasi umum dari cedera luka bakar, penelitian menunjukkan bahwa antara 30 dan 91 persen luka bakar akan mengakibatkan bekas luka hipertrofik. Hipertrofik juga cenderung terbentuk setelah tindikan, luka atau kadang jerawat dan cacar air.

 

Bekas luka hipertrofik dapat terjadi pada pria dan wanita dari kelompok rasial apapun secara merata, mereka yang berusia antara 10 dan 30 lebih berisiko. Dipercayai bahwa elastisitas kulit yang lebih muda menyebabkan produksi kolagen yang lebih tinggi.

Gejala bekas luka hipertrofik

Image
Ilustrasi medis bekas luka hipertrofik

Bekas luka hipertrofik tidak mengancam jiwa atau menular, tetapi mereka dapat menyebabkan masalah kosmetik atau kepercayaan tubuh. 

Berikut adalah beberapa gejala umum: 

  • sedikit gatal di mana bekas luka bertemu kulit normal 

  • beberapa rasa sakit di tengah 

  • gerak menjadi terbatas karena kulit tidak lagi fleksibel 

  • menjadi lebih pucat dan lebih merata 

  • secara bertahap merata dari waktu ke waktu

Cara mengurangi risiko jaringan parut

Bekas luka terbentuk pada fase terakhir penyembuhan luka, dan penampilan bekas luka akan tergantung pada seberapa berhasil luka telah sembuh. Untuk mengurangi risiko bekas luka yang tidak sedap dipandang dan memastikan penyembuhan yang aman dan cepat, dianjurkan untuk mengikuti beberapa prinsip perawatan luka dasar:

  1. Pembersihan luka: 

    Karena infeksi dapat meningkatkan risiko jaringan parut abnormal, selalu pastikan bahwa luka dibersihkan dengan benar dari partikel, kotoran, dan bakteri. Gunakan Spray Antiseptik Hansaplast untuk membersihkan luka dengan cepat dan mudah.

     

  2. Perlindungan luka: 

    Pastikan luka ditutupi dengan plester yang elastis menggunakan Plester Hansaplast. Plester ini akan melindungi luka dari kuman dan bakteri yang mungkin memasuki luka dan membuat penyembuhan luka menjadi lebih lama serta kemungkinan menyebabkan infeksi luka.



     

  3. Penyembuhan luka yang lembab: 

    Untuk mengurangi risiko jaringan parut dan mendukung penyembuhan luka yang lebih cepat, para ahli merekomendasikan kondisi penyembuhan yang lembab. Oleskan Hansaplast Salep Luka untuk menciptakan kondisi penyembuhan yang optimal dan mendukung penyembuhan luka yang cepat dengan pengurangan risiko jaringan parut.

Tips untuk mencegah bekas luka terbentuk

  • Lindungi luka dan bekas luka yang baru terbentuk dari sinar matahari.

  • Tidak membiarkan luka dan bekas luka yang baru terbentuk berada di suhu ekstrem. 

  • Hindari latihan atau kegiatan yang menyebabkan ketegangan pada jaringan parut.

  • Membuka jahitan pada saat yang tepat, karena membuka jahitan terlalu dini atau terlalu lama dapat mengganggu penyembuhan luka.

  • Hindari tato atau tindikan, terutama pada daun telinga secara sengaja.

Cara meratakan bekas luka hipertrofik

Kebanyakan  orang sering berusaha untuk mengurangi atau menyembunyikan munculnya bekas luka, karena dianggap tidak sedap dipandang dan dapat berdampak pada kualitas hidup. Seseorang mungkin menderita gangguan psikologis dan mengurangi kepercayaan diri, serta ketidaknyamanan fisik. Untuk alasan tersebut, seseorang mungkin ingin mengurangi bekas luka, terutama jika terletak di bagian tubuh yang terlihat. 

Untuk perawatan bekas luka, gunakan Hansaplast Plester Bekas Luka untuk mengurangi bekas luka yang membesar dan berwarna agar tidak terlihat, sekaligus membuatnya lebih rata, lembut, dan ringan. Hansaplast Plester Bekas Luka peredam bekas luka transparan ini terbuat dari bahan yang fleksibel dan dapat bernapas. 

 

Ini adalah cara yang aman dan efisien yang secara efektif mengurangi bekas luka hipertrofik yang terangkat dan berwarna, hasil pertama dapat terlihat setelah tiga atau empat minggu.

Cara meratakan bekas luka hipertrofik

Kebanyakan  orang sering berusaha untuk mengurangi atau menyembunyikan munculnya bekas luka, karena dianggap tidak sedap dipandang dan dapat berdampak pada kualitas hidup. Seseorang mungkin menderita gangguan psikologis dan mengurangi kepercayaan diri, serta ketidaknyamanan fisik. Untuk alasan tersebut, seseorang mungkin ingin mengurangi bekas luka, terutama jika terletak di bagian tubuh yang terlihat. 

 

Untuk perawatan bekas luka, gunakan Hansaplast Plester Bekas Luka untuk mengurangi bekas luka yang membesar dan berwarna agar tidak terlihat, sekaligus membuatnya lebih rata, lembut, dan ringan. Hansaplast Plester Bekas Luka peredam bekas luka transparan ini terbuat dari bahan yang fleksibel dan dapat bernapas. 

 

Ini adalah cara yang aman dan efisien yang secara efektif mengurangi bekas luka hipertrofik yang terangkat dan berwarna, hasil pertama dapat terlihat setelah tiga atau empat minggu.

Produk yang Berhubungan